Tapi sayangnya, tidak sedikit pembeli yang kecewa karena melakukan
kesalahan beli iPhone bekas tanpa sadar.
Hasilnya, bukannya dapat unit yang worth it, justru rugi karena barang tidak sesuai harapan,
performa drop, atau bahkan unit tidak legal.
Artikel ini akan mengupas 5 kesalahan paling umum yang sering dilakukan pembeli iPhone bekas,
sekaligus memberikan panduan bagaimana cara menghindarinya di tahun 2025.
Dengan begitu, Anda bisa upgrade iPhone dengan aman, cerdas, dan tanpa penyesalan.
Kesalahan #1: Tidak Mengecek IMEI Resmi
Salah satu kesalahan beli iPhone bekas paling fatal adalah tidak mengecek IMEI.
IMEI (International Mobile Equipment Identity) adalah identitas resmi setiap perangkat.
Jika IMEI tidak terdaftar di situs Kemenperin,
maka perangkat tersebut bisa dianggap ilegal dan berpotensi tidak mendapatkan sinyal operator di Indonesia.
Banyak pembeli hanya fokus pada kondisi fisik dan harga, tanpa peduli apakah unit itu terdaftar resmi atau tidak.
Akibatnya, ada yang membeli iPhone dengan IMEI “black market” yang akhirnya diblokir.
Padahal, mengecek IMEI bisa dilakukan hanya dalam hitungan detik.
Tips Menghindari:
- Selalu minta penjual menunjukkan nomor IMEI di Settings > General > About.
- Cocokkan dengan IMEI yang tertera di SIM tray atau body iPhone.
- Verifikasi di situs Kemenperin untuk memastikan legalitas.
Kesalahan #2: Tidak Melakukan QC Menyeluruh
Kesalahan berikutnya adalah mengabaikan Quality Control (QC).
Banyak pembeli hanya mencoba menyalakan iPhone tanpa benar-benar mengetes semua fungsi.
Padahal QC penting untuk memastikan kondisi iPhone layak pakai.
Misalnya, ada pembeli yang baru sadar Face ID rusak setelah seminggu digunakan,
atau kamera bermasalah, atau speaker pecah.
Semua ini bisa dihindari jika QC dilakukan dengan teliti sejak awal.
Tips Menghindari:
- Cek layar: pastikan tidak ada dead pixel, shadow, atau ghost touch.
- Uji baterai: lihat kesehatan baterai di menu Settings > Battery > Battery Health.
- Coba semua tombol fisik (power, volume, mute).
- Test kamera depan dan belakang.
- Pastikan Face ID atau Touch ID berfungsi normal.
iSecondphone menyediakan Panduan QC iPhone Bekas lengkap yang bisa dijadikan checklist
agar pembeli tidak salah langkah. QC menyeluruh adalah kunci untuk menghindari kerugian.
Kesalahan #3: Terlalu Tergoda Harga Murah
Tidak bisa dipungkiri, alasan utama orang membeli iPhone bekas adalah harga.
Tapi justru di sinilah jebakannya.
Banyak toko atau penjual individu menawarkan harga super murah untuk menarik pembeli.
Namun, unit yang didapat sering kali tidak sesuai ekspektasi:
bisa jadi pernah di-repair dengan sparepart KW, atau bahkan rekondisi abal-abal.
Kesalahan beli iPhone bekas karena hanya fokus ke harga bisa berakibat fatal.
Performa tidak stabil, baterai cepat drop, hingga masalah software sering muncul.
Tips Menghindari:
- Bandingkan harga dengan pasaran, jangan pilih yang terlalu jauh di bawah rata-rata.
- Fokus pada value, bukan hanya harga murah.
- Pilih toko yang berani transparan tentang kondisi unit.
Di iSecondphone, harga iPhone bekas selalu transparan dan mengikuti kondisi unit.
Tidak ada harga “jebakan” yang bikin pembeli kecewa.
Kesalahan #4: Membeli Tanpa Garansi Jelas
Garansi adalah aspek yang sering diremehkan pembeli.
Banyak yang berpikir “toh ini barang bekas, wajar kalau tidak ada garansi”.
Padahal, garansi justru penting untuk memberikan rasa aman.
Tanpa garansi jelas, risiko sepenuhnya ada di tangan pembeli.
Kesalahan beli iPhone bekas tanpa garansi jelas bisa membuat Anda rugi besar jika unit bermasalah.
Misalnya iPhone tiba-tiba stuck logo, baterai drop, atau sistem error.
Tanpa garansi, semua biaya perbaikan harus ditanggung sendiri.
Tips Menghindari:
- Pilih toko yang berani memberikan garansi tertulis.
- Baca syarat dan ketentuan garansi dengan jelas.
- Hindari membeli dari penjual individu tanpa garansi.
iSecondphone memberikan garansi resmi untuk setiap unit yang dijual,
menanggung masalah sistem seperti stuck logo atau error software,
sehingga pembeli merasa lebih tenang.
Kesalahan #5: Tidak Memilih Toko Terpercaya
Kesalahan terakhir adalah membeli di tempat yang salah.
Banyak orang asal beli di marketplace tanpa tahu reputasi penjual.
Padahal, toko yang tidak terpercaya bisa saja menjual unit bermasalah,
bahkan barang palsu atau hasil refurbish abal-abal.
Kesalahan beli iPhone bekas karena tidak pilih toko terpercaya bisa membuat uang melayang.
Toko resmi dengan reputasi baik akan selalu memberikan transparansi harga,
QC jelas, dan garansi resmi.
Tips Menghindari:
- Cek review toko di Google Maps atau media sosial.
- Pilih toko dengan alamat fisik jelas, bukan sekadar online.
- Pastikan ada layanan aftersales, bukan hanya jual putus.
iSecondphone memiliki toko fisik di Jakarta
(lihat di Google Maps)
yang bisa dikunjungi untuk claim garansi atau transaksi langsung.
Hal ini menjadi bukti nyata kredibilitas dibanding penjual abal-abal.
FAQ: Kesalahan Beli iPhone Bekas
Apakah aman membeli iPhone bekas?
Aman, asalkan tidak melakukan kesalahan umum seperti di atas dan membeli di toko terpercaya.
Bagaimana cara mengetahui iPhone bekas worth it?
Cek IMEI, lakukan QC, pastikan ada garansi, dan beli di tempat terpercaya seperti iSecondphone.
Apakah iPhone bekas bisa dapat update iOS terbaru?
Ya, Apple mendukung update software hingga 5–6 tahun sejak peluncuran awal.
Berapa lama garansi iPhone bekas di iSecondphone?
Semua unit dilindungi garansi resmi dengan syarat dan ketentuan yang jelas.
Kesimpulan: Hindari Kesalahan Beli iPhone Bekas
Membeli iPhone bekas memang bisa jadi keputusan cerdas,
tapi hanya jika dilakukan dengan hati-hati.
Jangan sampai terjebak dalam kesalahan beli iPhone bekas
seperti tidak cek IMEI, abai QC, tergoda harga murah,
beli tanpa garansi, atau memilih toko abal-abal.
Dengan QC resmi, garansi jelas, dan layanan aftersales dari iSecondphone,
semua risiko bisa diminimalkan.
Jadi, sebelum upgrade, pastikan Anda membeli di tempat yang terpercaya.
Lihat koleksi iPhone bekas di iSecondphone sekarang
dan dapatkan unit paling worth it untuk kebutuhan Anda di 2025.